Kaji Komunikasi Politik Partai Lokal Aceh di Pemilu 2024, Makmur Jaya Tuntaskan Gelar Doktor di KPI FDK UINSU

Medan – Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon, Makmur Jaya, berhasil meraih gelar Doktor dalam bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU). Ia menjadi Doktor ke-135 yang diluluskan oleh program studi tersebut setelah mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor yang berlangsung pada Jumat (28/2/2025) di kampus UINSU Medan.

Sidang tersebut dipimpin oleh Prof. Dr. Hasan Sazali, selaku Dekan FDK, yang mewakili Rektor UINSU, Prof. Dr. Nurhayati, MA. Sementara itu, Dr. Hasnun Jauhari Ritonga, MA bertindak sebagai Sekretaris Sidang. Majelis penguji terdiri dari Prof. Dr. Syukur Kholil dan Dr. Anang Anas Azhar, MA sebagai Tim Promotor, serta Prof. Dr. Ahmad Tamrin Sikumbang, MA dan Dr. Hasrat Efendi Samosir, MA sebagai Tim Penguji Internal. Dr. Fakhri, MA dari UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, hadir sebagai Penguji Eksternal.

Dalam disertasinya, Makmur Jaya menyoroti strategi komunikasi politik partai lokal dalam Pemilu DPRK 2024 di Aceh Tengah. Ia mengkaji bagaimana partai-partai lokal seperti Partai Aceh, Partai SIRA, PDA, dan PNA membangun komunikasi politik untuk memperluas basis dukungan di tengah masyarakat yang multikultural.

Penelitiannya menemukan bahwa strategi komunikasi politik partai lokal di Aceh Tengah dilakukan melalui pendekatan inklusif dan adaptif, yang mengedepankan kearifan lokal, simbol budaya, serta peran tokoh agama. Partai-partai tersebut memanfaatkan komunikasi langsung, interaktif, serta penggunaan bahasa dan simbol-simbol budaya untuk memperkuat hubungan dengan pemilih.

Penelitian ini juga mengungkap sejumlah hambatan yang dihadapi partai lokal, seperti keterbatasan anggaran, infrastruktur, akses media, dan konflik internal. Untuk mengatasi kendala tersebut, partai-partai lokal menerapkan pendekatan komunikasi berbasis integrasi nilai budaya, agama, dan media tradisional serta modern, guna membangun narasi politik yang lebih kuat dan meningkatkan loyalitas pemilih.

Makmur pun menawarkan beberapa kebaruan (novelty) dalam kajian komunikasi politik, di antaranya, Pemanfaatan forum adat dan agama sebagai media utama dalam menyampaikan pesan politik, guna menciptakan kedekatan emosional dengan masyarakat. Kemudian, pendekatan berbasis komunitas dan jaringan tokoh lokal yang dikombinasikan dengan media sosial untuk meningkatkan efektivitas kampanye politik.

Dekan FDK UINSU, Prof. Dr. Hasan Sazali, mengapresiasi penelitian Makmur Jaya dan berharap temuannya dapat menjadi referensi penting bagi dunia akademik serta aktor politik di Aceh.
“Penelitian ini membuka wawasan baru tentang strategi komunikasi politik berbasis kearifan lokal dan adaptasi terhadap keterbatasan sumber daya. Diharapkan, hasilnya dapat menjadi pijakan bagi penelitian lebih lanjut mengenai dinamika politik lokal di Aceh,” ujarnya.(min)