UINSU Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Langkat dan Aceh Tamiang, Sekretaris Prodi S3 KPI Turut jadi Satgas

MEDAN – Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan dipimpin Rektor Prof. Dr. Nurhayati, MA, menyalurkan bantuan kemanusiaan dalam peristiwa banjir Sumatera ke Kabupaten Langkat, Provinsi Sumut dan Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh pada 7 Desember 2025 dan 12 Desember 2025.

Untuk proses penyaluran itu Rektor Prof. Nurhayati, membentuk Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Bencana UINSU, yang dipimpin Ketua Dr. Zulham, MA, Sekretaris Dr. Fauzi Arif Lubis dan Bendahara, Prof. Dr. Nurussakinah Daulay, S.Psi, M.Psi. Sekretaris Prodi S3 KPI, Dr. Fakhrur Rozi, M.I.Kom, ditunjuk menjadi salah satu anggota Satgas yang berisi 13 orang dosen-dosen UINSU Medan.

Rektor Prof. Nurhayati turun langsung menyalurkan bantuan kemanusiaan tersebut bersama Satgas Tanggap Bencana UINSU. Tujuan pertama yakni Kabupaten Langkat, tepatnya di Desa Babalan, Pangkalan Brandan dan Desa Padang Tualang, Tanjung Pura. Bantuan ini melengkapi penyaluran paket sembako dan bantuan logistik lain yang sebelumnya telah disalurkan kepada mahasiswa di berbagai wilayah.

Prof. Nurhayati menjelaskan bahwa pakaian tersebut berasal dari sumbangan para dosen, pegawai, dan mahasiswa UINSU yang dengan sukarela mengumpulkan pakaian layak pakai untuk membantu korban banjir. “Ini bentuk solidaritas keluarga besar UINSU bagi saudara-saudara kita yang sedang berjuang menghadapi bencana,” ujarnya.

Satgas juga menyalurkan bantuan kepada 48 mahasiswa UINSU yang terdampak banjir di wilayah Tanjung Pura. Bantuan berupa sembako dan bahan makanan ini disalurkan langsung ke rumah-rumah mahasiswa yang terdampak. a menyebutkan bahwa Kemenag turut memberikan dukungan dana sebesar Rp50 juta, disertai sumbangan dari dosen dan mahasiswa yang peduli terhadap sesama.

Dalam sambutannya, Rektor berpesan kepada para mahasiswa untuk tetap semangat dan menjaga kesehatan. “Anak-anakku jangan sungkan jika membutuhkan bantuan. Kami siap membantu melalui tim fakultas dan klinik kampus yang tersedia gratis bagi mahasiswa,” ujarnya.

Menerobos Aceh Tamiang yang Porak-poranda

Pekan selanjutnya, Satgas Tanggap Bencana UINSU bersama Rektor Prof. Nurhayati menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Aceh Tamiang yang porak-poranda dan berselimut lumpur. Tim UINSU Medan berkesempatan menyasar tiga Kecamatan dan turut mendistribusikan air bersih ke masyarakat. Di Aceh Tamiang, Rektor Prof. Nurhayati berkesempatan menyerahkan langsung pada orang tua mahasiswa UINSU yang terdampak di Desa Aras Sembilan. Kec Bandar Pusaka. Desa ini terisolir karena putusnya jembatan Sekerak.

Bantuan itu diserahkan di Masjid Syuhada, Karang Baru. Di masjid ini, Satgas memasok bantuan berupa air minum kemasan dan sejumlah logistik. Kemudian, tim bergeser ke Desa Kota Lintang Atas, Kecamatan Kualasimpang. Di desa ini tim juga memasok bantuan logistik dan air bersih. Di desa ini terdapat orang tua dosen UINSU yang menjadi korban.

Kemudian Desa Benua Raja menjadi titik terakhir dalam penyaluran bantuan bencana oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU). Rombongan UINSU yang dipimpin Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag. dan Dr. Ibnu Sa’dan, M.Pd. membawa bantuan berupa sembako, makanan siap saji, air bersih, pakaian, dan genset untuk suplai listrik — fasilitas penting bagi warga yang masih mengalami pemadaman pascabanjir.

“Bantuan ini kami salurkan untuk semua korban tanpa terkecuali, termasuk keluarga mahasiswa UINSU yang juga terdampak. Semoga bisa meringankan beban mereka,” ujar Prof. Nurhayati.

Di desa ini, juga disalurkan bantuan genset yang diserahkan langsung pada Datok Penghulu (Kepala Desa) Banua Raja. Diharapkan genset ini dapat membantu penerangan bagi warga Aceh Tamiang yang sampai kini tidak dialiri listrik PLN.(*)